awalnya hanya sebatas teman, tapi karena kedekatan aku dengan dia akhirnya akupun merasa nyaman bila berada di sisinya. bukan karena aku punya perasaan cinta atau pun sayang, tetapi hanya sebatas sahabat. karena aku yakin tak mudah untuk mendapatkan seorang sahabat sejati.
sudah cukup lama kami menjalin persahabatan ini. aku dan dia sudah seperti layaknya saudara. sudah tidak ada rasa sungkan diantara kami berdua. aku tau dia, dan dia juga tau aku. semuanya telah kami ketahui seiring berjalannya waktu.
dia selalu ada disaat aku senang, bahkan disaat aku sedang sedih pun dia selalu ada untuk menghibur ku. aku pun begitu kepadanya. kita saling memberikan support jika salah satu diantara kita membutuhkannya.
aku sedih jika dia sedih, aku juga akan bahagia jika melihatnya bahagia.
persahabatan kami mulai pudar ketika kami telah memiliki pasangan masing-masing. kami menjadi lebih sibuk dengan pasangan masing-masing. dia sudah memiliki seorang kekasih yang dia kenal dari seorang temannya. dan aku pun begitu, aku jatuh cinta kepada seseorang teman sekelas ku.
semua itu semakin parah ketika orang yang aku cinta melarang diriku untuk dekat dengan dia. entah apa alasannya. mungkin karena rasa cemburu karena melihat kedekatan ku bersamanya.
aku dan dia kini mulai menjauh, tak ada lagi kisah yang indah seperti dulu seindah dulu saat persahabatan aku dengannya mewarnai dunia.
aku bingung dengan pilihan ini. apakah aku harus rela kehilangan dia? apa aku juga bisa rela jika harus kehilangan kekasih ku?
sungguh dua pilihan yang membingungkan.
aku tak mengerti apa yang ada dalam benaknya. mengapa engkau melarang diriku dekat bersamanya? apakah mungkin kamu cemburu kepadanya? harus kamu ketahui bahwa aku dan dia hanyalah sebatas teman, teman dekat atau biasa dibilang dengan istilah sahabat. aku pun tak pernah sedikit pun memiliki rasa sedikit pun kepada dia tapi mengapa kau begitu cemburu buta ketika kau melihat aku bersamanya?
aku sayang sama kamu sampai-sampai aku rela menjauh dari dia demi kamu.
mungkin aku hanya belum bisa menerima kenyataan pahit ini harus rela kehilangan dia, seorang teman yang sudah dekat sejak lama bersamaku. kehadirannya di hidupku sungguh indah.
dia hanya lah teman, hanya teman. tapi bukan sembarang teman. dia adalah teman terbaikku..
aku harap kamu bisa menerima dia sebagai temanku. dan aku harap tak ada lagi rasa cemburu. karena dia hanyalah sebatas teman.
hanya teman...